LAPORAN
Studi
Lapangan di PT. Perindustrian dan Perdagangan
“INTI
VULKATAMA ”
KELOMPOK
RENDI
JAYA KUSUMAWATI :
1307847 / 2013
INDRA WAHYU : 1307816 / 2013
JAYA PRIMA : 1307841 / 2013
WAHYU NUGRAHA FIRNANDO :
1307792 / 2013
MUHAMMAD IQBAL JAUHARI : 1307836 / 2013
KEVIN BOIKE : 1307825 / 2013
FAKULTAS TERNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
KATA PENGANTAR
Dengan berkat rahmat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat-Nya, dengan rasa syukur kita yang tiada hentinya maka kami telah dapat membuat
menyelesaikan pembuatan tugas Laporan Studi Lapangan di PT. INTI VULKATAMA.
Shalawat dan salam kami ucapkan kepada rasul kita Nabi
Muhammad SAW, yang mana Beliau telah membawa kita dari alam kebodohan menjadi
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Untuk menunjang suatu mutu pendidikan maka perlu
pelaksanaan dan perencanaan yang matang, pembelajaran Instalasi Pabrik dapat
menunjang ilmu pengetahuan dan teknik perencanaan dalam mendirikan suatu pabrik
maupun perbengkelan. Pencapain hasil
produksi yang optimal dalam dunia industri apapun senantiasa harus didukung
oleh perencanaan yang matang.
Studi Lapangan,
mempunyai kaidah dan manfaat yang dapat meningkatkan pengalaman dan ilmu di
dunia luar perkuliahan, kita akan mengetahui tentang bagaimana tata letak, proses produksi, kapasitas produksi, alat / mesin yang digunakan
dan pemasaran
produk. System perdagangan di dunia industri dapat
menyaingi industri lain dengan menambah perbaikan mutu, dan produk yang
dihasilkan lebih baik di bandingkan dengan industri lain. System kualitas
modern berorientasi pada pelanggan produk didesain sesuai keinginan pelanggan
melalui riset pasar.
Maka penulisan laporan studi lapangan ini dapat meningkatkan pengetahuan
bagi mahasiswa dan lebih mengerti tentang perencanaan instalasi pabrik. Kritik
dan saran mohon di sampaikan kepada penulis demi kesempurnaan laporan.
LEMBARAN PERSETUJUAN
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
Di PT . Inti Vulkatama
“ VULKANISIR BAN ”
Kelompok
Rendi Jaya
Kusumawati : 1307847 / 2013
Indra Wahyu : 1307816 / 2013
Jaya Prima : 1307841 / 2013
Wahyu Nugraha Firnando : 1307792 / 2013
Kevin
Boike : 1307825 / 2013
Muhammad
Iqbal Jauhari : 1307836/ 2013
Padang, 21 Mei 2015
Disetujui Oleh
Yolli Fernanda, ST, MT
Nip. 19760706200312 1 001
HALAMAN
PENGESAHAN KUNJUNGAN INDUSTRI
Kunjungan
Industri Disiapkan Untuk Memenuhi
Persyaratan Perkuliahan Mata Kuliah Instalasi Pabrik
JURUSAN
TEKNIK MESIN
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
Diperiksa
dan Disahkan Oleh
Pembimbing
Industri
Kepala
Bagian Pengendalian Mutu dan Produksi
PT.
Inti Vulkatama
ALAMSYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) sekarang ini sangat pesat sekali, terutama pada era
globalisasi dalam menghadapi persaingan bebas.
Adapun faktor penunjang kelancaran hal tersebut adalah sumber
Daya Manusia (SDM) yang profesional di bidang masing - masing. Pendidikan yang sesuai akan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mengelola teknologi dibidang
tersebut. Sumber daya manusia yang dihasilkan tentu akan lebih terampil dalam menghasilkan produk - produk
yang berkualitas. Pendidikan tesebut dapat ditempuh melalui sekolah
Menengah dan Perguruan Tinggi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang berupaya melahirkan dan menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan profesioanal dibidang masing - masing.
Selain itu Fakultas Teknik juga bertanggung jawab mengembangkan dan
menyebarluaskan Sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan /industri. Oleh karena itu,
perlu dilakukan program pendidikan dan pelatihan yang berkaitan antara lembaga Pendidikan dengan
perusahaan /industri dalam hubungan yang saling membutuhkan.
Peta perdagangan antar Negara di dunia akan menjadi
lebih ketat dan transparan, sehingga batas –batas dalam satu Negara dapat
dilewati dengan adanya satu hambatan sehingga kondisi ini secara pasti akan
memberi konsekuensi tingginya persaingan pasar bagi usaha di dunia
Perubahan prilaku secara sederhana merupakan perpindahan
pola perdagangan yang sebelumnya bersifat tradisional. Pengertian tradisional
tentang konsep mutu hanya berfokus kepada aktifitas inspeksi untuk mencegah
lolosnya produk – produk cacat ke tangan pelanggan kegiatan inspeksi ini dari
perspektif system kualitas modern adalah sia- sia, karena tidak memberi
konstribusi pada peningkatan kualitas. Pencapaian hasil produksi yang optimal dalam dunia
industri apapun senantiasa harus didukung oleh perencanaan yang matang dan
berstruktur, untuk mendapatkan hasil dan keuntungan sepeti yang diinginkan.
B. Tujuan Studi Lapangan
Pada dasarnya untuk memompa motifasi belajar bukan hanya
di sekolah ataupun di sebuah fakultas Tinggi, akan tetapi pengalaman dari
sebuah industri sangat banyak ilmu yang kita dapati, mulai dari penyusunan tata
letak fasilitas pabrik / produksi, tata cara proses/ pelayanan konsumen, dan
system agensi perdagangan. Studi Lapangan ini bertujuan untuk menambah pengalaman, wawasan , menata letak
pabrik, proses pengolahan, bagaimanan pola aliran barang dan mengetahui system
perawatan pabrik dan permesinan dan maupun yang lainya.
C. Manfaat Studi Lapangan
Setelah kami berkunjung ke sebuah industri banyak hal dan manfaat serta
ilmu yang kami dapati di industri PT. INTI VULKATAMA, mulai dari perencanaan mendirikan
pabrik sampai proses pengerjaan dan perawatan serta juga penyaluran barang yang dijual kekonsumen
pembeli baik didalam negeri maupun di luar negeri. Pengolahan bahan baku yang
murni dan dapat menyaingi kualitas produk yang berkualitas bersih dan sesuai
dengan standar SIR , standar produksi
ban yang telah di vulkanisir dan yang telah di
tetapkan. Sesuai
dengan permintaan pembeli di luar negeri. Selain itu menimbulkan dan
memantapkan sifat Profesional Mahasiswa dalam rangka memasuki lapangan kerja
sebagai ahli Teknik Mesin pada teknologi industri.
D. Ruang Lingkup Permasalahan / Materi yang di Pelajari di Tempat Kunjungan
Ban adalah salah
satu hasil produk yang merupakan hasil
pengolahan dari bahan baku karet dan banyak menunjang
perekonomian Negara, hasil devisa yang diperoleh dari produksi karet sangatlah
besar. Sayangnya posisi Indonesia sebagai produsen karet yang terbanyak di
dunia akhir – akhir ini terdesak oleh Negara tetangga seperti Malaysia dan
Thailand. Persoalan ini perlu di cermati faktor – faktor yang menunjang
produksi seperti modal, keahlian, lahan, dan juga Standar Indonesia Rubber juga harus diperhatikan untuk menghasilkan
produk yang baik.
Materi – materi yang dipelajari dalam Studi Lapangan ini adalah
pola aliran pemindahan barang ( Material Handling ), tata letak pabrik ( Lay Out ), proses produksi (Process Production), alat /mesin
yang digunakan, kapasitas produksi, dan masih banyak ilmu
pengetahuan lain yang di dapat dari studi lapangan selain dari beberapa materi tersebut.
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A.
Sejarah Singkat
Perusahaan
Perusahaa ini berdiri sejak tahun 1989.
Kegiatan usaha perusahaan adalah untuk mengelola ban bekas yang telah rusak 50% kemudian di
perbaiki (vulkanisir) menjadi ban baru siap pakai. Harga dari ban yang telah
melewati proses vulkanisir adalah setengah harga dari pembelian ban baru.
Kualitas ban vulkanisir hampir sama dengan ban baru, hanya saja terdapat beberapa
perbedaan, yaitu perbedaan pada ketebalan dan bentuk ragi /bunga ban.
B.
Bahan baku
Gambar 1. Bahan baku ban bekas. Gambar 2. Bahan baku Gum
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama ) ( Sumber Data PT.
Inti Vulkatama )
Gambar 3. Bahan baku Kompon
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
Secara umum bahan baku yang digunakan oleh PT. Inti Vulkatama adalah
sebagai berikut:
a.
Ban Bekas
Yaitu ban yang
telah habis pakai dengan kondisi ragi ban telah habis 50 %.
b.
Gum
Gum terbagi menjadi dua bagian :
a.
Gum padat
adalah bahan yang berguna untuk menutupi luka pada ban, luka ini seperti lubang
terkena paku dan keroak.
b.
Gum cair
adalah cairan yang berguna sebagai perekat kompon pelapisan ban.
c. Compound adalah bahan karet yang digunakan untuk
pelapisan ban.
C. Proses Pengolahan.
a. Inspeksi awal ban
inspeksi awal merupakan proses
pemeriksaan ban sesuai dengan standar prosedur vulkanisir ban, sebelum ban
memasuki proses pemarutan.
Gambar 4. Inspeksi Ban
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
b.
Proses
Buffing
adalah proses awal
dari prosedure vulkanisir dengan membuang lapisan atas permukaan ban hingga
menjadi seperti pada gambar agar dapat ditempel karet yang baru
Gambar 5. Buffing Ban
( Sumber Data PT.
Inti Vulkatama )
c. Proses skiving ( Gerinda
tangan)
Adalah proses
membersihkan luka
pada ban akibat luka benda tajam atau lainnya,yang bertujuan membentuk nantinya
permukaan baru dan memperbaiki luka pada ban.
Gambar 6. Skiving Ban
( Sumber Data PT.
Inti Vulkatama )
d. Proses Repair (tambal
ban)
Adalah
proses utama vulkanisir
karena setiap luka atau lobang baik yang tembus atau tidak tembus harus
diperbaiki disini.
Gambar 7. Repair Ban
( Sumber Data PT.
Inti Vulkatama )
e.
Proses Cementing ( Pengeleman Ban)
Adalah proses berikutnya agar ban dapat
dilengketkan dengan bahan lainnya seperti cushion gum.
Gambar 8. Cementing Ban
( Sumber Data PT.
Inti Vulkatama )
f.
Proses
Filling ( Extruder )
Adalah proses menutupi luka bagian dari divisi skiving
dengan disumbat dengan perfil melalui alat extruder gun.
Gambar 9. Filling Ban
( Sumber Data PT.
Inti Vulkatama )
g.
Cushion Gum ( Pemasangan Gum )
Gambar 10. Cushion Gum Ban
( Sumber Data PT.
Inti Vulkatama )
h. Proses Building ( Pemasangan Precured/Karet )
Gambar 11. Cushion Gum Ban
( Sumber Data PT.
Inti Vulkatama )
i.
Proses Pemasangan Envelope
Gambar 12. Envelope Ban
( Sumber Data PT.
Inti Vulkatama )
j.
Proses Pemasangan Ban Dalam
k. Proses Curing ( Pemasakan Dengan Chamber
)
Gambar 13. Chamber
l.
Quality
Control
Jangan dianggap remeh setelah ban
keluar dari chamber karena hal yang paling utama adalah proses Quality Control ,sebab proses ini yang bertanggung jawab apakah
ban tersebut layak digunakan atau di tolak .
D. Produk Yang dihasilkan
PT. Inti
Vulkatama memproduksi ban vulkanisir, dengan mengolah ban
bekas yang sudah habis pakai menjadi ban baru dengan
menambahkan lapisan ban dan pencetakan ragi atau bunga.
Gambar 5. proses penjemuran karet.
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
BAB III
PEMBAHASAN
- Pola Aliran Barang dan Pemindahan Bahan ( Material Handling)
1.
Bahan baku berupa ban bekas yang datang dari
pemasok untuk
sementara di tumpuk pada gudang.
2.
Setelah itu baru dilakukan inspeksi ban, yaitu pengecekan bahan ban
bekas yang akan divulkanisir sesuai dengan standar perusahaan.
3.
Selanjutnya ban yang telah diinspeksi ditransfer ke bagian buffing .
4.
Ban yang
sudah diratakan permukaannya selanjutnya dilakukan skiving, yaitu menggerinda
permukaan ban yang cacat. Proses ini berguna u7ntuk membersihkan luka pada ban akibat luka benda
tajam atau lainnya ,yang bertujuan membentuk nantinya permukaan baru dan
memperbaiki luka pada ban.
5.
Setelah melalui proses gerinda
selanjutnya dalah proses repair, ini merupakan proses utama vulkanisir karena setiap luka atau lobang
baik yang tembus atau tidak tembus harus diperbaiki disini.
6.
Kemudian ban akan melalui
proses Cementing
( Pengeleman Ban) Adalah proses berikutnya agar ban dapat
dilengketkan dengan bahan lainnya seperti cushion gum.
7.
Setelah melewati proses
cementing kemudian ban akan melalui proses Filling ( Extruder ) Adalah proses menutupi luka bagian dari divisi skiving
dengan disumbat dengan perfil melalui alat extruder gun.
8.
Selanjutnya adalah proses
pemasangan gum, karet dan ban dalam pada ban yang telah melewati proses filling.
9.
Selanjutnya adalah proses
curing yaitu pemasakan ban menggunakan proses dingin.
10.
Setelah selesai kemudian
quality control. Quality control disini berfungsi sebagai penentuan apakah ban
telah layak digunakan dan dipasarkan, jangan sampai ban yang akan dipasarkan
terdapat kecacatan pada produk.
- Tata Letak Pabrik ( Lay
out )
- Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi pabrik selama
satu bulan adalah 2000 buah. Dengan mempekerjakan ± 60 orang pekerja akan
mempermudah serta mempercepat proses pembuatan ban.
- Alat atau mesin yang digunakan
a. Alat inspeksi berguna untuk
mengecek seberapa besar dan banyak nya kerusakan yang terjadi pada ban.
b. Alat buffing berguna untuk
melapisi permukaan ban setelah atau sebelum di berikan dompol
c. Gerinda tangan berguna untuk
meratakan atau menghilangkan kerutan, ragi yang tidak rata pada ban.
d. Alat repair ini menggunakan system
hydraulic dan berfungsi untuk memperbaiki seluruh kerusakan ban secara
keseluruhan.
e. Alat building dan envelop berguna
untuk memberikan angin, dan memasang ban dalam.
f. Mesin Chamber digunakan pada saat
proses dingin yaitu tahap akhir dari proses vulkanisir ban.
g. Kompresor Screw berguna untuk memberikan
tekangan angin pada ban, baik ban dalam maupun ban luar dengan tekanan 8 sampai
12 bar.
- Pemasaran Produk
Pemasaran
produk melalui agen – agen resmi yang telah diberikan kepercayaan dan bekerja
sama dengan baik terhadap perusahaan PT.INTI VULKATAMA.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ban hasil vulkanisir adalah hasil daur ulang atau perbaikan dari ban
yang telah using atau mengalamai kerusakan sebanyak 50 % dan masih bias untuk
diperbaiki. Jika kerusakan pada ban melewati persentase 50 % maka ban tidak
bias di vulkanisir karena ditakutkan akan membahayakn atau tidak tervulkanisir
dengan baik. Di PT. INTI VULKATA ban bekas yang mengalami kerusakan 50 % saja
yang bias diperbaiki jika telah melewati batas 50 % kecil kemungkinan ban akan
divulkanisir karena menimbang dan memperkirakan efek samping yang akan terjadi
kepada pengguna ban tersebut.
Pembangunan
suatu pabrik pada umunya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan baik berupa
fisik maupun non fisik , rapi dan teraturnya penataan ruangan dapat menjadi factor dari
permasalahan dalam memproduksi barang maka dalam penataan pabrik yang benar
sangatlah berguna. Penghasilan dari pabrik vulkanisir ban ini tergantung pada mutu
dan kualitas yang diperjualkan, makin bagus mutunya maka makin mahal harga
jual, untuk mendapatkan mutu dan kualitas yang baik perlu diperhatikan juga
kelayakan dari peralatan – peralatan yang ada dan perlunya perawatan dan
perbaikan yang teratur dan terjadwal sehingga proses produksi berjalan dengan
lancar dan sempurna.
B. Saran
1
Keselamatan dan keamanan harus
lebih di prioritaskan.
2
Perawatan dan perbaikan harus
di utamakan karena apabila ada mesin yang rusak maka itu akan dapat mengurangi hasil produksi.
3
Sebaiknya tata letak pabrik itu
harus teratur agar memudahkan dalam proses pembuatan atau vulkanisir ban.
DAFTAR PUSTAKA
Anenomous ,tth “ Pedoman Mutu “ PT. INTI VULKATAMA.
Narasumber Bapak alam selaku
General Manager ,tth, “ Instruksi dan proses Kerja “ PT. INTI VULKATAMA PADANG.
Hans, Amir , 1993, “
Blogspot.hans.com “, PT. Vulkanisir Bogor