Senin, 25 Mei 2015

LAPORAN STUDI LAPANGAN INSTALASI PABRIK JURUSAN TEKNIK MESIN FT UNP KE PT. INTI VULKATAMA PADANG



LAPORAN

Studi Lapangan di PT. Perindustrian  dan  Perdagangan
“INTI VULKATAMA ”








KELOMPOK


RENDI JAYA KUSUMAWATI                   : 1307847 / 2013

INDRA WAHYU                                          : 1307816 / 2013

JAYA PRIMA                                                : 1307841 / 2013

WAHYU NUGRAHA FIRNANDO                        : 1307792 / 2013

MUHAMMAD IQBAL JAUHARI              : 1307836 / 2013
KEVIN BOIKE                                             : 1307825 / 2013





FAKULTAS TERNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015


KATA PENGANTAR

Dengan berkat rahmat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, dengan rasa syukur kita yang tiada hentinya maka kami telah dapat membuat menyelesaikan pembuatan tugas Laporan Studi Lapangan di PT. INTI VULKATAMA.
Shalawat dan salam kami ucapkan kepada rasul kita Nabi Muhammad SAW, yang mana Beliau telah membawa kita dari alam kebodohan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Untuk menunjang suatu mutu pendidikan maka perlu pelaksanaan dan perencanaan yang matang, pembelajaran Instalasi Pabrik dapat menunjang ilmu pengetahuan dan teknik perencanaan dalam mendirikan suatu pabrik maupun  perbengkelan. Pencapain hasil produksi yang optimal dalam dunia industri apapun senantiasa harus didukung oleh perencanaan yang matang.
Studi Lapangan, mempunyai kaidah dan manfaat yang dapat meningkatkan pengalaman dan ilmu di dunia luar perkuliahan, kita akan mengetahui tentang bagaimana tata letak, proses produksi, kapasitas produksi, alat / mesin yang digunakan dan pemasaran produk. System perdagangan di dunia industri dapat menyaingi industri lain dengan menambah perbaikan mutu, dan produk yang dihasilkan lebih baik di bandingkan dengan industri lain. System kualitas modern berorientasi pada pelanggan produk didesain sesuai keinginan pelanggan melalui riset pasar.
Maka penulisan laporan studi lapangan ini dapat meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa dan lebih mengerti tentang perencanaan instalasi pabrik. Kritik dan saran mohon di sampaikan kepada penulis demi kesempurnaan laporan.

                                                                   



LEMBARAN PERSETUJUAN


LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
Di  PT . Inti Vulkatama
VULKANISIR BAN


Kelompok

Rendi Jaya Kusumawati                   : 1307847 / 2013

Indra Wahyu                                     : 1307816 / 2013

Jaya Prima                                         : 1307841 / 2013

Wahyu Nugraha Firnando                 : 1307792 / 2013

Kevin Boike                                       : 1307825 / 2013
Muhammad Iqbal Jauhari                  : 1307836/ 2013




Padang, 21 Mei  2015                   



Disetujui Oleh
Yolli Fernanda, ST, MT
Nip. 19760706200312 1 001


HALAMAN PENGESAHAN KUNJUNGAN INDUSTRI

Kunjungan Industri  Disiapkan Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Mata Kuliah Instalasi Pabrik 

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG









Diperiksa dan Disahkan Oleh
Pembimbing Industri















Kepala Bagian Pengendalian Mutu dan Produksi
PT. Inti Vulkatama




ALAMSYAH



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pengembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini sangat pesat sekali, terutama pada era globalisasi dalam menghadapi persaingan bebas. Adapun faktor penunjang kelancaran hal tersebut adalah sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional di bidang masing - masing. Pendidikan yang sesuai akan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mengelola teknologi dibidang tersebut. Sumber daya manusia yang dihasilkan tentu akan lebih terampil dalam menghasilkan produk - produk yang berkualitas. Pendidikan tesebut dapat ditempuh melalui sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang berupaya melahirkan dan menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan profesioanal dibidang masing - masing. Selain itu Fakultas Teknik juga bertanggung jawab mengembangkan dan menyebarluaskan Sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan /industri. Oleh karena itu, perlu dilakukan program pendidikan dan pelatihan yang berkaitan antara lembaga Pendidikan dengan perusahaan /industri dalam hubungan yang saling membutuhkan.

Peta perdagangan antar Negara di dunia akan menjadi lebih ketat dan transparan, sehingga batas –batas dalam satu Negara dapat dilewati dengan adanya satu hambatan sehingga kondisi ini secara pasti akan memberi konsekuensi tingginya persaingan pasar bagi usaha di dunia
Perubahan prilaku secara sederhana merupakan perpindahan pola perdagangan yang sebelumnya bersifat tradisional. Pengertian tradisional tentang konsep mutu hanya berfokus kepada aktifitas inspeksi untuk mencegah lolosnya produk – produk cacat ke tangan pelanggan kegiatan inspeksi ini dari perspektif system kualitas modern adalah sia- sia, karena tidak memberi konstribusi pada peningkatan kualitas. Pencapaian hasil produksi yang optimal dalam dunia industri apapun senantiasa harus didukung oleh perencanaan yang matang dan berstruktur, untuk mendapatkan hasil dan keuntungan sepeti yang diinginkan.

B. Tujuan Studi Lapangan
Pada dasarnya untuk memompa motifasi belajar bukan hanya di sekolah ataupun di sebuah fakultas Tinggi, akan tetapi pengalaman dari sebuah industri sangat banyak ilmu yang kita dapati, mulai dari penyusunan tata letak fasilitas pabrik / produksi, tata cara proses/ pelayanan konsumen, dan system agensi perdagangan. Studi Lapangan ini bertujuan untuk menambah pengalaman, wawasan , menata letak pabrik, proses pengolahan, bagaimanan pola aliran barang dan mengetahui system perawatan pabrik dan permesinan dan maupun yang lainya.

C. Manfaat Studi Lapangan
Setelah kami berkunjung ke sebuah industri banyak hal dan manfaat serta ilmu yang kami dapati di industri PT. INTI VULKATAMA, mulai dari perencanaan mendirikan pabrik sampai proses pengerjaan dan perawatan serta juga penyaluran barang yang dijual kekonsumen pembeli baik didalam negeri maupun di luar negeri. Pengolahan bahan baku yang murni dan dapat menyaingi kualitas produk yang berkualitas bersih dan sesuai dengan standar SIR , standar produksi ban yang telah di vulkanisir dan yang telah di tetapkan. Sesuai dengan permintaan pembeli di luar negeri. Selain itu menimbulkan dan memantapkan sifat Profesional Mahasiswa dalam rangka memasuki lapangan kerja sebagai ahli Teknik Mesin pada teknologi industri.

D.  Ruang Lingkup Permasalahan / Materi yang di Pelajari di Tempat Kunjungan
Ban adalah salah satu hasil produk yang merupakan hasil pengolahan dari bahan baku karet dan banyak menunjang perekonomian Negara, hasil devisa yang diperoleh dari produksi karet sangatlah besar. Sayangnya posisi Indonesia sebagai produsen karet yang terbanyak di dunia akhir – akhir ini terdesak oleh Negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Persoalan ini perlu di cermati faktor – faktor yang menunjang produksi seperti modal, keahlian, lahan, dan juga Standar Indonesia Rubber juga harus diperhatikan untuk menghasilkan produk yang baik.
Materi – materi yang dipelajari dalam Studi Lapangan ini adalah pola aliran pemindahan barang ( Material Handling ), tata letak pabrik ( Lay Out ), proses produksi (Process Production), alat /mesin yang digunakan, kapasitas produksi, dan masih banyak ilmu pengetahuan  lain yang di dapat dari studi lapangan selain dari beberapa materi tersebut.





















BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN

A.  Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaa ini berdiri sejak tahun 1989. Kegiatan usaha perusahaan adalah untuk mengelola ban bekas yang telah rusak 50% kemudian di perbaiki (vulkanisir) menjadi ban baru siap pakai. Harga dari ban yang telah melewati proses vulkanisir adalah setengah harga dari pembelian ban baru. Kualitas ban vulkanisir hampir sama dengan ban baru, hanya saja terdapat beberapa perbedaan, yaitu perbedaan pada ketebalan dan bentuk ragi /bunga ban.
B.  Bahan baku
              
Gambar 1. Bahan baku ban bekas.            Gambar 2. Bahan baku Gum
      ( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )         ( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
Gambar 3. Bahan baku Kompon
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )


Secara umum bahan baku yang digunakan oleh PT. Inti Vulkatama adalah sebagai berikut:
a.     Ban Bekas
Yaitu ban yang telah habis pakai dengan kondisi ragi ban telah habis 50 %.
b.    Gum
Gum terbagi menjadi dua bagian :
a.       Gum padat adalah bahan yang berguna untuk menutupi luka pada ban, luka ini seperti lubang terkena paku dan keroak.
b.      Gum cair adalah cairan yang berguna sebagai perekat kompon pelapisan ban.
c.  Compound adalah bahan karet yang digunakan untuk pelapisan ban.

C. Proses Pengolahan.
a.       Inspeksi awal ban
inspeksi awal merupakan proses pemeriksaan ban sesuai dengan standar prosedur vulkanisir ban, sebelum ban memasuki proses pemarutan.
Gambar 4. Inspeksi Ban
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
b.      Proses Buffing
adalah proses awal dari prosedure vulkanisir dengan membuang lapisan atas permukaan ban hingga menjadi seperti pada gambar agar dapat ditempel karet yang baru
Gambar 5. Buffing Ban
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
c.       Proses skiving ( Gerinda tangan)
Adalah proses membersihkan luka pada ban akibat luka benda tajam atau lainnya,yang bertujuan membentuk nantinya permukaan baru dan memperbaiki luka pada ban.
Gambar 6. Skiving Ban
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
d.      Proses Repair (tambal ban)
Adalah proses utama vulkanisir karena setiap luka atau lobang baik yang tembus atau tidak tembus harus diperbaiki disini.
Gambar 7. Repair  Ban
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
e.       Proses Cementing ( Pengeleman Ban)
Adalah proses berikutnya agar ban dapat dilengketkan dengan bahan lainnya seperti cushion gum.
Gambar 8. Cementing  Ban
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
f.       Proses Filling ( Extruder )
Adalah proses menutupi luka bagian dari divisi skiving dengan disumbat dengan perfil melalui alat extruder gun.
Gambar 9. Filling Ban
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
g.      Cushion Gum ( Pemasangan Gum )
Gambar 10. Cushion Gum Ban
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
h.      Proses Building ( Pemasangan Precured/Karet )
Gambar 11. Cushion Gum Ban
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )

i.        Proses Pemasangan Envelope
Gambar 12. Envelope Ban
( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )
j.        Proses Pemasangan Ban Dalam
k.      Proses Curing ( Pemasakan Dengan Chamber )
Gambar 13. Chamber
l.        Quality Control
Jangan dianggap remeh setelah ban keluar dari chamber karena hal yang paling utama adalah proses Quality Control ,sebab proses ini yang bertanggung jawab apakah ban tersebut layak digunakan atau di tolak .

D. Produk Yang dihasilkan
PT. Inti Vulkatama memproduksi ban vulkanisir, dengan mengolah ban bekas  yang sudah habis pakai menjadi ban baru dengan menambahkan lapisan ban dan pencetakan ragi atau bunga.

Gambar 5. proses penjemuran karet.
     ( Sumber Data PT. Inti Vulkatama )

BAB III
PEMBAHASAN

  1. Pola Aliran Barang dan Pemindahan Bahan ( Material Handling)

1.    Bahan baku berupa ban bekas yang datang dari pemasok untuk sementara di tumpuk pada gudang.
2.    Setelah itu baru dilakukan inspeksi ban, yaitu pengecekan bahan ban bekas yang akan divulkanisir sesuai dengan standar perusahaan.
3.    Selanjutnya ban yang telah diinspeksi ditransfer ke bagian buffing .
4.    Ban yang sudah diratakan permukaannya selanjutnya dilakukan skiving, yaitu menggerinda permukaan ban yang cacat. Proses ini berguna u7ntuk membersihkan luka pada ban akibat luka benda tajam atau lainnya ,yang bertujuan membentuk nantinya permukaan baru dan memperbaiki luka pada ban.
5.    Setelah melalui proses gerinda selanjutnya dalah proses repair, ini merupakan proses utama vulkanisir karena setiap luka atau lobang baik yang tembus atau tidak tembus harus diperbaiki disini.
6.    Kemudian ban akan melalui proses Cementing ( Pengeleman Ban) Adalah proses berikutnya agar ban dapat dilengketkan dengan bahan lainnya seperti cushion gum.
7.    Setelah melewati proses cementing kemudian ban akan melalui proses Filling ( Extruder ) Adalah proses menutupi luka bagian dari divisi skiving dengan disumbat dengan perfil melalui alat extruder gun.
8.    Selanjutnya adalah proses pemasangan gum, karet dan ban dalam pada ban yang telah melewati proses filling.
9.    Selanjutnya adalah proses curing yaitu pemasakan ban menggunakan proses dingin.
10.     Setelah selesai kemudian quality control. Quality control disini berfungsi sebagai penentuan apakah ban telah layak digunakan dan dipasarkan, jangan sampai ban yang akan dipasarkan terdapat kecacatan pada produk.

  1. Tata Letak Pabrik  ( Lay out )
Text Box: ChamberText Box: KompresorText Box: InspectionsText Box: BuffingText Box: SkivingText Box: Gudang penyimpanan 
Produk siap dipasarkan
Text Box: Pencetakan ragi
  1. Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi pabrik selama satu bulan adalah 2000 buah. Dengan mempekerjakan ± 60 orang pekerja akan mempermudah serta mempercepat proses pembuatan ban.
  1. Alat atau mesin yang digunakan
a.       Alat inspeksi berguna untuk mengecek seberapa besar dan banyak nya kerusakan yang terjadi pada ban.
b.      Alat buffing berguna untuk melapisi permukaan ban setelah atau sebelum di berikan dompol
c.       Gerinda tangan berguna untuk meratakan atau menghilangkan kerutan, ragi yang tidak rata pada ban.
d.      Alat repair ini menggunakan system hydraulic dan berfungsi untuk memperbaiki seluruh kerusakan ban secara keseluruhan.
e.       Alat building dan envelop berguna untuk memberikan angin, dan memasang ban dalam.
f.       Mesin Chamber digunakan pada saat proses dingin yaitu tahap akhir dari proses vulkanisir ban.
g.      Kompresor Screw berguna untuk memberikan tekangan angin pada ban, baik ban dalam maupun ban luar dengan tekanan 8 sampai 12 bar.

  1. Pemasaran Produk
Pemasaran produk melalui agen – agen resmi yang telah diberikan kepercayaan dan bekerja sama dengan baik terhadap perusahaan PT.INTI VULKATAMA.






BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
     Ban hasil vulkanisir adalah hasil daur ulang atau perbaikan dari ban yang telah using atau mengalamai kerusakan sebanyak 50 % dan masih bias untuk diperbaiki. Jika kerusakan pada ban melewati persentase 50 % maka ban tidak bias di vulkanisir karena ditakutkan akan membahayakn atau tidak tervulkanisir dengan baik. Di PT. INTI VULKATA ban bekas yang mengalami kerusakan 50 % saja yang bias diperbaiki jika telah melewati batas 50 % kecil kemungkinan ban akan divulkanisir karena menimbang dan memperkirakan efek samping yang akan terjadi kepada pengguna ban tersebut.
     Pembangunan suatu pabrik pada umunya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan baik berupa fisik maupun non fisik , rapi dan teraturnya  penataan ruangan dapat menjadi factor dari permasalahan dalam memproduksi barang maka dalam penataan pabrik yang benar sangatlah berguna. Penghasilan dari pabrik vulkanisir ban ini tergantung pada mutu dan kualitas yang diperjualkan, makin bagus mutunya maka makin mahal harga jual, untuk mendapatkan mutu dan kualitas yang baik perlu diperhatikan juga kelayakan dari peralatan – peralatan yang ada dan perlunya perawatan dan perbaikan yang teratur dan terjadwal sehingga proses produksi berjalan dengan lancar dan sempurna.


B. Saran
1        Keselamatan dan keamanan harus lebih di prioritaskan.
2        Perawatan dan perbaikan harus di utamakan karena apabila ada mesin yang rusak maka  itu akan dapat mengurangi hasil produksi.
3        Sebaiknya tata letak pabrik itu harus teratur agar memudahkan dalam proses pembuatan atau vulkanisir ban.

DAFTAR PUSTAKA

Anenomous ,tth “ Pedoman Mutu “ PT. INTI VULKATAMA.
Narasumber  Bapak alam selaku General Manager ,tth, “ Instruksi dan proses Kerja “ PT. INTI VULKATAMA PADANG.
Hans, Amir , 1993, “ Blogspot.hans.com “, PT. Vulkanisir Bogor







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar