VENTURIMETER
A.
TUJUAN
Dengan melaksanakan pengujian ini diharapkan
mahasiswa dapat:
- Mengamati perbedaan head tekanan air antara lobang masuk dan tenggorokan venturimeter.
- Menentukan massa aliran/debit air dengan venturimeter.
- Menentukan koefisien meter (alat ukur).
B. ALAT
Adapun alat-alat yang digunakan dalam pratikum venturi meter yaitu :
- Satu unit piranti hydroulic bench.
- Satu unit piranti venturimeter.
- Sejumlah massa pemberat.
- Stopwatch.
C. TEORI DASAR
Perbedaan
tekanan antara lobang masuk dan tenggorokan diukur berdasarkan tinggi (head)
air dalam piezometer.
h
20
V1 V2 10 20
1 2
Jika: P=tekanan
A=
luas penampang pipa
d= iameter
dalam pipa
V= kecepatan aliran fluida
Pada titik 1
dan 2 berlaku persamaan Bernoulli:
Z1 = Z2
Berdasarkan
hukum kontinuitas:
Q1 = Q2
A1.V1
= A2. V2
Maka:
)2
- 1〕
Jika, A1 = k, tentu: V1=
A2
Sehingga
debit aliran teoritis:
Q= A1 . V1
= A1 .
…………. (1)
Harga K dapat ditentukan dari grafik, sedangkan Cm dapat dihitung berdasarkan dimensi
venturimeter itu sendiri. Dengan demikian harga koefisien meter (C) dapat dicari
Log k
|
Log Q
|
Log H
|
Karena adanya
gesekan ataupun pengaruh penampang aliran, maka debit yang sesungguhnya adalah
lebih kecil dari hasil persamaan diatas sehingga:
Qakt = Cd . Qteo → Cd = koef. Discharge
= Cd. A1.
Perhatikan
kembali persamaan (1) diatas, secara umum dapat dinyatakan: Qteo = Cm. √h, oleh karena unsur-unsur
A, g dan k merupakan bilangan-bilangan konstan, sehingga:
Cm = A1. .
; disebut koef. Meter teoritis
Pengaruh
gesekan dan perubahan penampang pipa, menyebabkan tinggi (head) air dalam
piezometer akan lebih rendah dari head teoritisnya.
Qakt = C. Cm√h - - - -
- - - - C =
Qakt = K. √H …………………
(2)
Secara
umum persamaan (2) dapat ditulis dalam bentuk hubungan:
Qakt = K. Hn dimana: K = C. Cm
n = ½
Persamaan umum debit aliran
fluida tersebut dapat digambarkan menurut log berikut ini:
Log Q = log K + n log H
Grafik fungsi ini
menggambarkan garis linear dengan (n) sebagai gradien/koef. arah dan akan
memotong sumbu vertikal (logQ).
D.
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Cek perlengkapan dan peralatan
piranti hydroulic bench dan
venturimeter yang digunakan, kemudian pelajari dan kenali bagian-bagian
utamanya.
2. Tempatkan dan atur venturimeter
diatas hydroulic bench, seterusnya
hubungkan slang pipa pengaliran ke lobang masuk venturimeter.
3. Buka kran buang venturimeter
secukupnya dengan mempedomani tinggi air dalam piezometer konstan, bilamana air
telah dialirkan.
E. TABULASI DATA
NO
|
Waktu pengaliran (t)
detik
|
massa air
kg
|
Debit aliran (Q) m3/det
|
Tinggi mano meter (h)
m
I II
III IV
|
|||
1
|
5
|
0,32
|
64 × 10-6
|
10
|
10
|
8
|
9,5
|
2
|
5
|
0,38
|
74 × 10-6
|
14
|
14
|
10,5
|
12,5
|
3
|
5
|
0,42
|
84 × 10-6
|
18
|
18
|
14
|
16
|
4
|
5
|
0,48
|
96 × 10-6
|
22
|
22
|
17
|
20
|
5
|
5
|
0,50
|
100 × 10-6
|
26
|
26
|
21
|
24
|
6
|
5
|
0,52
|
104 × 10-6
|
30
|
30
|
24
|
28
|
7
|
5
|
0,58
|
116 × 10-6
|
34,5
|
34
|
28
|
32
|
8
|
5
|
0,60
|
120 × 10-6
|
30
|
38
|
31
|
36
|
9
|
5
|
0,63
|
126 × 10-6
|
42
|
42
|
34
|
39
|
10
|
5
|
0,66
|
132 × 10-6
|
45
|
45
|
37
|
43
|
F. ANALISA DATA
G.
INTERPRESTASI DATA
Perbedaan hasil pratikum yang dilakukan dapat
disababkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu :
1. Penampungan air yang tidak tepat dengan
waktu yang telah ditentukan.
2. Pengamatan bahan ukur dan pengambilan data
dilakukan oleh orang yang berbeda.
H.
KESIMPULAN
Tinggi air dan debit air berbanding terbalik ini
akan didapatkan semakin tinggi airnya maka debit airnya akan semakin kecil
begitu juga sebaliknya.
I.
SARAN
1.
Dalam
pengaaturan air kita hendaknya melakukannya dengan pelan – pelan.
2.
Banyak
air yang ditampung harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar