SYSTEM HYDRAULIC
Pengertian Hidrolik
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal.
Peralatan hidrolik untuk memperbaiki bodi kendaraan memiliki ukuran yang sangat bervariasi, dari peralatan yang hanya memiliki kekuatan sekitar 1 ton, sampai dengan 50 ton.
Jenis yang digunakan disesuaikan dengan kerusakan yang terjadi.
Jenisnya juga beragam dan beberapa alat dapat saling dikombinasikan.
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal.
Peralatan hidrolik untuk memperbaiki bodi kendaraan memiliki ukuran yang sangat bervariasi, dari peralatan yang hanya memiliki kekuatan sekitar 1 ton, sampai dengan 50 ton.
Jenis yang digunakan disesuaikan dengan kerusakan yang terjadi.
Jenisnya juga beragam dan beberapa alat dapat saling dikombinasikan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu diperhaikan
prosedur perbaikan dengan alat hidrolik.
Prinsip kerja hidrolik
Dalam penggunaan berbagai peralatan hidrolik, biasanya kita sering menggunakan oli sebagai perantara
untuk menyalurkan tekanan. Jadi, perbaikan bodi kendaraan memanfaatkan oli
untuk membantu pekerjaan kita. Konsep dari hidrolik banyak digunakan pada
pemakaian sistem rem kendaraan, dongkrak kendaraan, alat pengangkat mobil ketika
dicuci, juga pada berbagai alat berat seperti back hoe, excavator dan lain
sebagainya.
Dalam perbaikan bodi kendaraan, baik kerusakan ringan maupun
kerusakan berat, sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki
kerusakan tersebut. Peralatan hidrolik yang sering digunakan adalah alat
pengangkat mobil (car lift), dongkrak lantai, ram atau dongkrak
tenaga serta alat-alat penarik dan penekan.
Contoh peralatan hidrolik
Pengertian
Sistem Hidrolik
1. Pengertian Sistem Hidrolik
Sistem
hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan
menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang
lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini
dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke
silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi
batang piston dari silinder
kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.
kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.
Dasar- dasar
Sistem Hidrolik
a. Hukum Pascal
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1) Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
2) Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
3) Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara seragam ke bagian lain fluida.
a. Hukum Pascal
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1) Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
2) Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
3) Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara seragam ke bagian lain fluida.
Sebagai
contoh : gambar dibawah memperlihatkan dua buah silinder berisi cairan yang
dihubungkan dan mempunyai diameter berbeda. Apabila beban W diletakan
disilinder kecil, tekanan P yang dihasilkan akan diteruskan kesilinder besar (P
= W\a, beban dibagi
luas penampang silinder). Menurut hukum ini, pertambahan tekanan sebanding denganluas rasio penampang silinder kecil dan silinder besar, atau W = PA = wA/a.
luas penampang silinder). Menurut hukum ini, pertambahan tekanan sebanding denganluas rasio penampang silinder kecil dan silinder besar, atau W = PA = wA/a.
2. Komponen beserta Fungsi & Simbol
Sistem
hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu:
1. Unit
Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik
Pada sistem
ini, unit tenaga terdiri atas:
- Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
- Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga pompa hidrolik bekerja
- Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
- Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve
2. Unit Penggerak (Actuator), berfungsi untuk
mengubah tenaga fluida menjadi tenaga mekanik
Hidrolik actuator dapat dibedakan menjadi
dua macam yakni:
- Penggerak lurus (linier Actuator) : silinder hidrolik
- Penggerak putar : motor hidrolik, rotary actuator
3. Unit
Pengatur, berfungsi sebagai pengatur gerak sistem hidrolik.
Unit ini
biasanya diwujudkan dalam bentuk katup atau valve yang macam-macamnya
akan dibahas berikut ini.
3.1 Katup
Pengarah (Directional Control Valve = DCV )
Katup (Valve) adalah suatu
alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau
mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.
Contoh jenis
katup pengarah : Katup 4/3 Penggerak lever, Katup pengarah dengan piring
putar, katup dengan pegas bias.
3.2 Macam-macam Katup Pengarah Khusus
1) Check Valve adalah katup satu arah, berfungsi
sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure control (pengontrol
tekanan)
2) Pilot Operated Check Valve, Katup ini
dirancang untuk aliran cairan hidrolik yang dapat mengalir bebas pada satu arah
dan menutup pada arah lawannya, kecuali ada tekanan cairan yang dapat
membukanya.
3) Katup Pengatur Tekanan, Tekanan cairan hidrolik
diatur untuk berbagai tujuan misalnya untuk membatasi tekanan operasional dalam
sistem hidrolik, untuk mengatur tekanan agar penggerak hidrolik dapat bekerja
secara berurutan, untuk mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu
menjadi kecil.
Macam-macam
Katup pengatur tekanan adalah:
a. Relief Valve, digunakan untuk mengatur
tekanan yang bekerja pada sistem dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau
tekanan yang melebihi kemampuan rangkaian hidrolik.
b. Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur
tekanan untuk mengurutkan pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang
satu kemudian baru yang lain.
c. Pressure reducing valve, berfungsi untuk
menurunkan tekanan fluida yang mengalir pada saluran kerja karena penggerak
yang akan menerimanya didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
4) Flow Control Valve, katup ini digunakan
untuk mengatur volume aliran yang berarti mengatur kecepatan gerak actuator
(piston).
Fungsi katup
ini adalah sebagai berikut:
· untuk membatasi kecepatan maksimum
gerakan piston atau motor hidrolik
· Untuk membatasi daya yang bekerja
pada sistem
· Untuk menyeimbangkan aliran yang
mengalir pada cabang-cabang rangkaian.
Macam-macam
dari Flow Control Valve :
· Fixed flow control yaitu: apabila pengaturan aliran
tidak dapat berubah-ubah yaitu melalui fixed orifice.
· Variable flow control yaitu apabila pengaturan
aliran dapat berubah-ubah sesuai dengan keperluan
· Flow control yang dilengkapi dengan check
valve
· Flow control yang dilengkapi dengan relief
valve guna menyeimbangkan tekanan
Menggambar Rancangan Rangkaian Hidrolik
Setelah kita
pelajari komponen-komponen sistem hidrolik secara detail dan juga telah kita
pelajari berbagai simbol dari setiap komponen sebagai bahasan tenaga fluida,
demikian juga telah kita pelajari cara membaca diagram rangkaian (circuit
diagram) maka akan kita mulai dengan cara mendesain (merancang) suatu
rangkaian sesuai dengan yang kita kehendaki bila telah tersedia
komponen-komponen sistem hidrolik.
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam merancang rangkaian hidrolik adalah:
· Tujuan penggunaan rangkaian
· Ketersediaan komponen
· Konduktor dan konektor yang
digunakan macam apa
· Tekanan kerja sistem hidrolik berapa
Rancangan
rangkaian hidrolik perlu dituangkan dalam bentuk diagram rangkaian hidrolik
dengan menggunakan simbol-simbol grafik, dengan bantuan simbol-simbol grafik
para desainer dapat menuangkan pemikiran lebih mudah, lebih tenang sehingga
dapat berkreasi SEOptimal
mungkin.
Cara membuat
diagram rangkaian biasanya dengan membuat tata letak komponen sebagai berikut:
· Actuator diletakkan pada gambar yang
paling atas
· Unit pengatur diletakkan di bawahnya
· Unit tenaga diletakkan pada bagian
paling bawah
· Setelah simbol-simbol komponen
lengkap dalam lay out (tata letak) barulah digambar garis-garis
penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis sesuai dengan macam
konduktor yang digunakan
3. Contoh Penggunaan Hidrolik
Dianggap
kecepatan tinggi, beban berat, beban berat dan rem cepat kendaraan berat, skema
dari sistem hidrolik rem kekuatan penuh dikendalikan oleh katup rem dual
diadopsi dalam sistem rem yang dapat mencapai rem kemudi dan rem untuk
kendaraan muncul rekayasa. Model matematika nonlinear komponen untuk katup rem,
silinder rem, pipa penghubung dan sebagainya ditetapkan dengan sistem daya rem
hidrolik penuh. Pipa ganda kemudi dan rem rem
parkir dibahas oleh eksperimen simulasi berdasarkan Matlab / Simulink.
Hasil simulasi membuktikan rasionalitas untuk mengembangkan pipa ganda untuk
sistem rem.
4. Perawatan
Untuk benar
memelihara peralatan produksi, banyak hal harus terjadi. Yang pertama adalah
untuk memastikan peralatan bekerja di lingkungan yang mungkin terbersih untuk
daerah tanaman. Banyak masalah di industri dapat dikoreksi dengan mengikuti
pepatah lama yang tentang kebersihan. Munculnya daerah sekitar sebagian besar
peralatan produksi adalah indikator yang baik kebijakan pemeliharaan
perusahaan. Hal ini juga umumnya merupakan indikasi yang baik dari kondisi
keseluruhan dari peralatan itu sendiri. Hal ini terutama berlaku peralatan
hidrolik.
Kotoran,
minyak, dan sampah di sekitar peralatan produksi menyembunyikan banyak masalah
selain menjadi bahaya keamanan. Karena pentingnya, keamanan dalam area kerja
menyajikan serangkaian masalah yang tidak boleh diabaikan. Tidak hanya pondasi
dan pegangan yakin masalah, tapi kebocoran dan bagian gagal tersembunyi.
Bergerak atau mengangkat peralatan berbahaya. Pekerjaan menjadi lebih
menyenangkan sehingga ketika lingkungan kerja yang menyenangkan atau tidak
aman.
Ketika
kotoran masuk ke peralatan, peralatan terutama hidrolik, hal itu menyebabkan
operasi yang tidak menentu yang mengarah untuk memakai dipercepat dan kegagalan
sistem awal. Untuk memperbaiki situasi ini,
peralatan dan sekitarnya harus bersih, termasuk sistem hidrolik.
Pemeliharaan rencana
Setelah
merekam kondisi peralatan dan mengidentifikasi dan mencatat kebocoran dan
masalah lainnya, lay out rencana perawatan. Selain jadwal kerja, rencana ini
harus mencakup tenaga kerja, bagian, dan bantuan dari luar diperlukan.
Sebuah
rencana perawatan umum meliputi item berikut. Pertama, bersihkan daerah
tersebut kemudian menguji peralatan untuk kebocoran. Carilah bagian yang rusak
atau patah, mendengarkan suara-suara aneh atau tidak biasa, dan, secara umum,
melihat apakah peralatan beroperasi pada spesifikasi desain. Para produsen
peralatan dapat menyediakan operasi dan pemeliharaan manual mengenai peralatan.
Mempelajari sampel minyak diambil sebelumnya dan memutuskan apa, jika ada,
komponen memerlukan perbaikan atau penggantian. Rencana perawatan juga mencakup
bagian, tenaga kerja (baik di-rumah dan kontrak) dan jadwal.
Periksa
penukar panas. Jika mereka berpendingin udara jenis, bersih dan memeriksa
mereka untuk sirip rusak dan tabung. Juga, mencari penghalang di jalan aliran
udara. Periksa penukar panas untuk kebocoran setelah mereka telah dibersihkan
dan bertekanan. Periksa sumbatan dan fitting yang rusak yang mungkin membatasi
aliran udara hidrolik atau pendinginan. Jika memungkinkan, periksa jalur aliran
internal untuk penyumbatan atau pembatasan. Sebuah air didinginkan penukar
panas mungkin harus dikirim keluar untuk membersihkan, namun dapat tekanan dan
aliran-diuji di rumah.
Selanjutnya
memeriksa kondisi dan keselarasan dari motor, pompa, dan kopling. Ini termasuk
hati-hati melihat pompa, motor, dan kopling rakitan untuk masalah yang jelas.
Buatlah beberapa pemeriksaan listrik dan keselarasan cepat. Memeriksa kondisi
kopling dan keselarasan per rekomendasi produsen sementara mengingat bahwa
beberapa kopling membutuhkan lemak. Periksa baut ditentukan dalam Holddown
Timers dan kaki dari kedua motor dan pompa untuk memastikan mereka berada dalam
kondisi baik dan bebas dari retak. Pastikan baut ditentukan dalam Holddown
Timers berada di tempat dan benar torqued. Periksa majelis kipas pendingin di
kedua motor dan penukar panas untuk kebersihan dan kondisi operasi umum.
Periksa pompa untuk kebocoran, peralatan rusak atau rusak, dan hal lain yang
mempengaruhi operasi. Sering pompa dan motor hidrolik dapat dibangun kembali di
tempat. Juga, banyak segel dapat diganti tanpa mengeluarkan unit dari mounting
nya.
Ketika
memeriksa kondisi selang, mencari retak atau tanda-tanda penuaan. Ini merupakan
indikasi bahwa selang dalam pelayanan telah terlalu lama atau daerah dekat selang
terlalu panas. Jika suhu operasi atau lingkungan yang terlalu tinggi, maka
pertimbangkan kelas upgrade dari selang.
Periksa
kelengkapan selang untuk kerusakan dan kebocoran. Dalam kasus pipa logam,
mencari Crimping atau kerusakan mekanis lainnya. Selang dan fitting sering
melakukan lebih dari mereka yang dirancang untuk melakukan - jangan menggantung
hal-hal pada mereka atau menggunakan mereka sebagai pegangan dan langkah.
Untuk kedua
selang dan tabung, pastikan bahwa mereka memiliki izin yang cukup untuk
mencegah gesekan pada bagian lain. Juga, pastikan bahwa tabung dan selang
berjalan mengikuti praktek instalasi standar. Selang cenderung dibiarkan dalam
pelayanan lebih lama daripada mereka harus dan mereka menjadi rapuh. Hal ini
menyebabkan kebocoran dan kegagalan bencana. Setelah memperbaiki atau mengganti
yang rusak selang, tabung, dan alat kelengkapan, melihat apakah mereka dapat
dilindungi oleh rerouting mereka atau memindahkan mereka keluar dari jalan.
Periksa
kebocoran katup kontrol pada sendi penyegelan atau permukaan termasuk subplates
atau topi akhir di mana poros kendali datang melalui badan-badan katup. Mereka
harus diperiksa untuk kondisi operasi umum mereka. Banyak katup dapat dibangun
kembali di tempat semudah menggantinya. Hal ini umumnya benar katup yang lebih
besar, baik menyimpan waktu dan uang.
Banyak hal
yang menyebabkan kegagalan katup kontrol. Yang pertama biasanya oli kotor dan
kebersihan peralatan. Minyak kotor juga merupakan penyebab paling umum dari
kegagalan katup. Setelah pembongkaran katup, bersih dan memeriksanya. Memeriksa
dan mengganti bagian-bagian aus, jika perlu. Selalu mengganti segel atau
gasket. Produsen dapat memberikan dimensi yang diperlukan dan nomor bagian.
Bagian ini memakai termasuk pegas, segel, dan bagian-bagian yang
direkomendasikan oleh produsen.
Ketika
pemasangan kembali, pastikan area kerja yang bersih. Hal ini juga penting bahwa
komponen sendiri menjadi bersih. Jangan memperkenalkan kembali kotoran ke dalam
katup sebagai melakukannya menyebabkan operasi yang tidak menentu dan kehidupan
katup berkurang. Ikuti petunjuk pembuatan untuk urutan perakitan.
Periksa
kondisi aktuator, akumulator, dan komponen hidrolik lainnya yang digunakan
dalam sistem. Carilah kebocoran, peralatan rusak atau rusak, bagian-bagian
tubuh yang rusak, misalignment dan chaffing. Kebocoran biasanya terjadi pada
permukaan poros dan segel penyegelan. Banyak kebocoran segel disebabkan oleh
segel kering atau segel rusak oleh lingkungan kerja yang kotor. Sekali lagi,
minyak kotor abrades segel poros dan poros permukaan.
Seiring
waktu, bahkan dengan cincin wiper dalam perakitan segel poros, berharap untuk
membawa kotoran kembali ke sistem hidrolik yang akan masuk ke dalam segel untuk
menyebabkan kerusakan poros. Kering-out segel juga menyebabkan kerusakan pada
permukaan penyegelan bahwa mereka bergerak melawan. Sebuah penyebab utama
kebocoran seal poros adalah lingkungan yang kotor (baik minyak kotor dan
kotoran pada batang piston) dan misalignment dari actuator. Banyak terjadi
kebocoran pas karena masalah izin memungkinkan mereka untuk memukul atau
menggosok terhadap sesuatu. Seperti Anda mungkin tahu, aktuator banyak dapat
dibangun kembali di tempat.
Setelah
sistem telah dibersihkan dan diperbaiki, pertimbangkan penyaringan minyak.
Gunakan sistem filtrasi benar ukuran dengan kapasitas yang konsisten dengan
sistem yang baru saja dibersihkan. Sistem pemantauan menjamin bahwa minyak
tetap bersih.
Sebelum
sistem ini ditempatkan kembali ke layanan penuh, jalankan di bawah tekanan
untuk menjamin bagian minyak dan internal sistem telah benar memerah. Hal ini
memungkinkan membersihkan seluruh sistem hidrolik. Ambil sampel minyak
pengujian baru dan mengkonfirmasi kondisi minyak disaring. Mengambil perawatan
yang tepat minyak menyimpannya tersisa bersih. Ingat, lebih murah untuk menjaga
minyak tetap bersih daripada mengubahnya, membersihkan sistem, dan membuang
minyak melalui aliran limbah pabrik. Hal ini
lebih murah untuk menjaga minyak tetap bersih daripada membayar harga untuk
downtime, kehilangan produksi, dan menghilang keuntungan. Ia membayar
untuk tetap berfungsi aset Anda.
Pengertian dan Perbedaan Sistem Hidrolik dan Pneumatik
- Follow any responses to this article
- Subscribe to entry RSS 2.0
- Subscribe to entry RSS 0.92
- Subscribe to responses RSS
(Pengertian dan
Perbedaan Sistem Hidrolik dan Pneumatik) – Hidrolik
adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power
(sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Pada sistem hidrolik, tekanan fluida
merupakan tenaga penggerak sistem.
Pada kebanyakan aplikasi, sistem hidrolik
banyak digunakan seperti memindahkan beban yang berat, sebagai alat penekan dan
pengangkat. Dalam industri banyak ditemui penggunaan sistem hidrolik pada
alat-alat berat, seperti truk pengangkat (dump truck), mesin moulding, mesin
press, forklift, crane, dan lain-lain.
Pada saat ini penggunaan sistem hidrolik sudah
dilengkapi dengan berbagai peralatan kontrol yang menunjang pengendalian dan
ketepatan (presisi) dalam penggunaannya.
Hidrolik adalah suatu sistem
yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power (sumber tenaga) pada
sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem hidrolik dibutuhkan power unit untuk
membuat fluida bertekanan. Kemudian fluida tersebut dialirkan sesuai dengan
kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan.
Perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatik
adalah sebagai berikut:
- Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan pada pneumatik menggunakan fluida gas bertekanan
- Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 – 7 kgf/cm2 dan menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok untuk pekerjaan ringan
- Sifat compressibility (mampu tekan) dari sirkuit hidrolik lebih besar daripada sirkuit pneumatik
- Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik
- Sistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi. Sedangkan udara bertekanan tidak mempunyai masalah seperti itu jika sirkuitnya dirancang dengan baik
- Udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh pabrik, tetapi sistem hidrolik membutuhkan pompa
- Batas temperatur yang mampu diterima oleh peralatan hidrolik 60 – 70°C, sedangkan untuk pneumatik dapat dijalankan hingga 180°C
Kelebihan dari sistem hidrolik adalah:
Memiliki tekanan kerja yang relatif lebih besar daripada sistem pneumatik, sehingga cocok untuk pekerjaan-pekerjaan berat
Memiliki tekanan kerja yang relatif lebih besar daripada sistem pneumatik, sehingga cocok untuk pekerjaan-pekerjaan berat
Kekurangan dari sistem hidrolik adalah:
Fluida dari sirkuit yang tercemar oleh kotoran akan menyebabkan peralatan hidrolik menjadi lemah dan cepat rusak
Konstruksinya yang rumit dengan biaya yang mahal, serta kesulitan dalam pemeliharaan dan operasi
Fluida kerja tidak dapat bertahan pada temperatur operasi yang lebih tinggi
Fluida dari sirkuit yang tercemar oleh kotoran akan menyebabkan peralatan hidrolik menjadi lemah dan cepat rusak
Konstruksinya yang rumit dengan biaya yang mahal, serta kesulitan dalam pemeliharaan dan operasi
Fluida kerja tidak dapat bertahan pada temperatur operasi yang lebih tinggi
Contoh-contoh penggunaan sistem hidrolik:
Dongkrak hidrolik
Hydrostatic transmission, untuk menggerakkan peralatan konstruksi, kendaraan berat, mesin pertanian dan mentransmisikan tenaga ke aktuator tipe rotasi
Dongkrak hidrolik
Hydrostatic transmission, untuk menggerakkan peralatan konstruksi, kendaraan berat, mesin pertanian dan mentransmisikan tenaga ke aktuator tipe rotasi
Komponen yang digunakan pada sistem hidrolik:
- Piston sebagai aktuator
- Pompa mengubah energi mekanis dari putaran poros menjadi energi fluida dan juga untuk menaikkan fluida kerja
- Tangki menstabilkan sirkulasi tekanan minyak yang dikeluarkan pompa, menyimpan fluida bertekanan, menghindari pressure drop apabila sejumlah besar minyak dipakai dalam waktu singkat
- Manometer (pressure gauge): mengukur tekanan kerja fluida pada saat piston melakukan langkah maju dan langkah mundur
- Hose
- Hose Couplers (penyambung hose)
Directional control valve (flow control valve):
Fungsi Katup Kendali Arah adalah untuk saling menghubungkan jalur-jalur hidrolik yang bervariasi satu terhadap yang lain, untuk menghubunghkan hubungan satu terhadap yang lain.
Fungsi Katup Kendali Arah adalah untuk saling menghubungkan jalur-jalur hidrolik yang bervariasi satu terhadap yang lain, untuk menghubunghkan hubungan satu terhadap yang lain.
Sumber : Modul Praktikum Mesin Dasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar