prinsip
kerja sistem hidrolik
Pernahkah anda pergi ke tempat konstruksi yang sedang membuat gedung atau
bangunan yang besar?Jika anda sedang berjalan di kota Jakarta yang sedang
banyak pembangunan gedung apartemen maka di sana anda akan melihar alat-alat
konstruksi yang menggunakan prinsip kerja sistem hidrolik seperti crane,
forklift, loader atau pun bulldozer.
Sistem hidrolik banyak sekali membantu kita dalam kehidupan sehari-hari
seperti contoh pada alat-alat transportasi seperi pesawat terbang, mobil, kapal
laut semuanya dilengkapi dengan sistem hidrolik bahkan sistem rem yang
digunakan pada mobil anda sekarang adalah sistem hidrolik. Pada artikel ini,
kita akan belajar tentang prinsip kerja sistem hidrolik.
prinsip dasar di balik sistem hidrolik sangat sederhana yaitu gaya yang
diberikan pada satu titik akan ditransmisikan ke titik lain menggunakan cairan
yang ‘dimampatkan’. Cairan yang biasa digunakan adalah minyak atau oli. Pada
gambar di bawah ini ada Sebuah sistem hidrolik sederhana yang terdiri dari dua
piston dan pipa berisi minyak yang menghubungkan mereka. Dua piston masuk
ke dalam dua silinder gelas yang diisi dengan minyak dan terhubung satu sama
lain dengan pipa yang diisi dengan minyak . Jika Anda memberikan gaya ke bawah
pada piston bagian kiri maka gaya tersebut akan ditransmisikan ke piston
kedua di bagian kanan melalui minyak dalam pipa. Hal yang menarik dari sistem
hidrolik ini adalah pipa yang menghunbungkan dua silinder tersebut dapat mempunyai
panjang dan bentuk apapun yang penting tidak terdapat kebocoran pada pipa
tersebut karena jika terjadi kebocoran maka bisa menggangu kemampatan dari
minyak/oli tersebut. Dan sistem hidrolik ini bisa juga berupa garpu dimana satu
master silinder dapat mendorong lebih dari satu slave silinder jika diinginkan.
Dari gambar diatas kita dapat mengetahui bagaimana perhitungan dari prinsip
hidrolik ini. Piston di sebelah kanan memiliki luas permukaan sembilan kali
lebih besar dari pada piston di sebelah kiri. Asumsikan bahwa piston di sebelah
kiri mempunyai diameter sebesar 2 inci, sedangkan piston di sebelah kanan
berdiameter 6 inci diameter. Jika rumus Luas dari kedua piston tersebut
adalah Pi * r2 maka Luas piston bagian kiri adalah 3,14 , sedangkan
luas piston di sebelah kanan adalah 28,26 . Piston di sebelah kanan adalah 9
kali lebih besar dari piston di sebelah kiri. Hal tersebut berarti bahwa
setiap gaya yang diterapkan pada piston kiri akan muncul 9 kali lebih besar
pada piston kanan . Jadi jika Anda menerapkan gaya ke bawah 100 Pound pada
piston bagian kiri maka sebuah gaya ke atas sebesar 900 pound akan muncul
di piston sebelah kanan . simpelnya adalah bahwa anda harus menekan
piston bagian kiri sebesar 9 inci untuk menaikkan piston bagian kanan sebesar
1 inci .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar