Aliran
Aliran dapat diklasifikasikan (digolongkan) dalam banyak jenis seperti: turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak seragam, rotasional, tak rotasional.
Aliran fluida melalui instalasi (pipa) terdapat dua jenis aliran yaitu :
Aliran dapat diklasifikasikan (digolongkan) dalam banyak jenis seperti: turbulen, laminar, nyata, ideal, mampu balik, tak mampu balik, seragam, tak seragam, rotasional, tak rotasional.
Aliran fluida melalui instalasi (pipa) terdapat dua jenis aliran yaitu :
- Aliran laminer
- Aliran turbulensi
Cairan dengan rapat massa yang akan lebih mudah
mengalir dalam keadaan laminer. Dalam aliran fluida perlu ditentukan
besarannya, atau arah vektor kecepatan aliran pada suatu titik ke titik yang
lain. Agar memperoleh penjelasan tentang medan fluida, kondisi rata-rata pada
daerah atau volume yang kecil dapat ditentukan dengan instrument yang
sesuai.
Pengukuran Aliran
Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas
aliran, massa laju aliran, volume aliran. Pemilihan alat ukur aliran
tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga, kemudahan pembacaan,
kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut.
Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan
tekanan, kecepatan, debit, gradien kecepatan, turbulensi dan viskositas.
Terdapat banyak cara melaksanakan pengukuran-pengukuran, misalnya : langsung,
tak langsung, gravimetrik, volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan optik.
Pengukuran debit secara langsung terdiri dari atas penentuan volume atau
berat fluida yang melalui suatu penampang dalam suatu selang waktu
tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan tinggi
tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa dititik pada suatu
penampang dan dengan besaran perhitungan debit. Metode pengukuran aliran yang
paling teliti adalah penentuan gravimerik atau penentuan volumetrik dengan
berat atau volume diukur atau penentuan dengan mempergunakan tangki yang
dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.
Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur
melalui :
- Kecepatan (velocity)
- Berat (massanya)
- Luas bidang yang dilaluinya
- Volumenya
Pengenalan
Alat Ukur Laju Aliran Fluida
Dalam pabrik-pabrik pengolahan diperlengkapi dengan
berbagai macam alat pengoperasian setiap peralatan saling mendukung antar satu
peralatan dengan peralatan yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang diinginkan
maka diperlukan peralatan pendukung. Salah satu pendukung yang penting dalam
suatu pabrik adalah peralatan instrument pabrik. Peralatan instrument merupakan
bagian dari kelengkapan keterpasangan peralatan yang dapat digunakan untuk
mengetahui dan memperoleh sesuatu yang dikehendaki dari suatu kegiatan kerja
peralatan mekanik. Salah satu peralatan instrument yang penting adalah alat
ukur. Penggunaan alat ukur dalam pabrik sangat banyak digunakan, ini bertujuan
untuk menjaga hasil yang dibutuhkan, sehingga perlu adanya pemeliharan
dari alat-alat ukur tersebut.
Alat-alat ukur instrument yang dipergunakan untuk
mengukur dan menunjukkan besaran suatu fluida disebut dengan alat ukur fluida.
Alat ukur aliran fluida dari dua bagian pokok yaitu :
- Alat Ukur Primer: Yang dimaksud alat ukur primer adalah bagian alat ukur yang berfungsi sebagai alat perasa (sensor).
- Alat Ukur Sekunder: Sedangkan alat ukur sekunder adalah bagian yang mengubah dan menunjukkan besaran aliran yang dirasakan alat perasa supaya dapat dibaca.
Alat ukur yang sering dijumpai dalam pabrik
dibagi menurut fungsinya yaitu:
a. Alat Pengukur Aliran: Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dari fluida yang mengalir.
b. Alat Pengukuran Tekanan : Alat yang digunakan untuk mengukur dan menunjukan besaran tekanan dari suatu fluida.
c. Alat Pengukur Tinggi Permukaan Cairan: Alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian dari permukaan suatu cairan
d. Alat Pengukur Temperatur: Alat yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan besaran temperatur.
a. Alat Pengukur Aliran: Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dari fluida yang mengalir.
b. Alat Pengukuran Tekanan : Alat yang digunakan untuk mengukur dan menunjukan besaran tekanan dari suatu fluida.
c. Alat Pengukur Tinggi Permukaan Cairan: Alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian dari permukaan suatu cairan
d. Alat Pengukur Temperatur: Alat yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan besaran temperatur.
Tujuan dari pada pengukuran aliran fluida adalah untuk
mencegah kerusakan peralatan, untuk mendapatkan mutu produksi yang diinginkan
dan mengontrol jalannya proses.
Jenis Alat Ukur Aliran Fluida
Jenis alat ukur aliran fluida yang paling banyak
digunakan diantaranya alat ukur lainnya adalah alat ukur fluida jenis laju
aliran. Hal ini dikarenakan oleh konstruksinya yang sederhana dan pemasangannya
yang mudah. Alat ukur aliran fluida jenis ini dibagi empat jenis yaitu :
- Venturi meter
- Nozzle
- Pitot tubes
- Flat orifice
Pada
dasarnya prinsip kerja dari keempat alat ukur ini adalah sama yaitu bila aliran
fluida yang mengalir melalui alat ukur ini mengalir maka akan terjadi perbedaan
tekanan sebelum sesudah alat ini. Beda tekanan menjadi besar bila laju aliran
yang diberikan kepada alat ini bertambah.
1. Venturi Meter
Venturi Meter ini merupakan alat primer dari
pengukuran aliran yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan.
Sedangkan alat untuk menunjukan besaran aliran fluida yang diukur atau
alat sekundernya adalah manometer pipa U. Venturi Meter memiliki kerugian
karena harganya mahal, memerlukan ruangan yang besar dan rasio diameter
throatnya dengan diameter pipa tidak dapat diubah.
Untuk sebuah venturi meter tertentu dan sistem
manometer tertentu, kecepatan aliran yang dapat diukur adalah tetap sehingga
jika kecepatan aliran berubah maka diameter throatnya dapat diperbesar untuk
memberikan pembacaan yang akurat atau diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan
aliran maksimum yang baru.
Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 4 bagian
utama yaitu :
a. Bagian Inlet : Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.
b. Inlet Cone : Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida.
c. Throat (leher): Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone.
a. Bagian Inlet : Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.
b. Inlet Cone : Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida.
c. Throat (leher): Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone.
Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian
inlet dan diteruskan ke bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan
titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida akan mengalami
penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone yang berbentuk kerucut
atau semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida masuk kebagian
throat inilah tempat-tempat pengambilan tekanan akhir dimana throat ini
berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian akhir dari venturi
meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian
kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal.
Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar
tanpa gesekan, maka tekanan fluida yang meninggalkan meter tentulah sama persis
dengan fluida yang memasuki meteran dan keberadaan meteran dalam jalur tersebut
tidak akan menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat permanen dalam tekanan.
Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan
dengan sempurna pada outlet cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga
kehilangan tekanan yang permanen dalam sebuah meteran yang dirancangan dengan
tepat
2. Flow Nozzle
Flow Nozzle sama halnya dengan plat orifice yaitu
terpasang diantara dua flensa. Flow Nozzle biasa digunakan untuk aliran fluida
yang kecil. Karena flow nozzle mempunyai lubang lebih besar dan kehilangan
tekanan lebih kecil daripada plat orifice sehinga flow nozzle dipakai untuk
fluida kecepatan tinggi pada temperatur tinggi dan untuk penyediaan air ketel.
Flow nozzle ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi
untuk mendapatkan beda tekanannya. Sedangkan alat untuk menunjukkan besaran aliran
fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah berupa manometer. Pada flow
nozzle kecepatan bertambah dan tekanan semakin berkurang seperti dalam venturi
meter. Dan aliran fluida akan keluar secara bebas setelah melewati lubang flow
nozzle sama seperti pada plat orifice. Flow nozzle terdiri dari dua bagian
utama yang melengkung pada silinder.
3. Pitot Tubes
3. Pitot Tubes
Nama pitot tubes datang dari konsensip Henry de Pitot
pada tahun 1732. Pitot tubes mengukur besaran aliran fluida dengan jalan
menghasilkan beda tekanan yang diberikan oleh kecepatan fluida itu sendiri
dapat dilihat pada Gambar 1. Sama halnya seperti plate orifice, pitot tubes
membutuhkan dua lubang pengukuran tekanan untuk menghasilkan suatu beda
tekanan. Pada pitot tubes ini biasanya fluida yang digunakan adalah jenis
cairan dan gas. Pitot tubes terbuat dari stainless steel dan kuningan.
Gambar 2.1. Flow Rate
3. Flat Orifice
Agar dapat melakukan pengendalian atau proses-proses
industri, kuantitas bahan yang masuk dan keluar dari proses perlu diketahui.
Kebanyakan bahan ditransportasikan diusahakan dalam bentuk fluida, maka penting
sekali mengukur kecepatan aliran fluida dalam pipa. Berbagai jenis meteran
digunakan untuk mengukur laju arus seperti Flat orifice.
Untuk plat orifice ini, fluida yang digunakan adalah
jenis cair dan gas. Pada Flat orifice ini piringan harus bentuk plat dan tegak
lurus pada sumbu pipa. Piringan tersebut harus bersih dan diletakkan pada
perpipaan yang lurus untuk memastikan pola aliran yang normal dan tidak
terganggu oleh fitting, kran atau peralatan lainnya.
Prinsip dasar pengukuran Flat orifice dari suatu
penyempitan yang menyebabkan timbulnya suatu perbedaan tekanan pada fluida yang
mengalir.
Flat orifice dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu :
- Jenis Concentric Orifice
- Jenis Eccentric Orifice
- Jenis Segmental Orifice
1. Jenis Concentric Orifice
Pada jenis Concentric Orifice dipergunakan untuk semua
jenis fluida yang tidak mengandung partikel-partikel padat. Concentric dibuat
dengan mengebor port secara sentrik dalam bagian tengah. Tipe orifice ini lebih
popular karena konstruksinya yang lebih sederhana dan mudah dibuat. Jenis ini
dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Flat Jenis Concentric Orifice
2. Jenis Eccentric Orifice
Eccentric Orifice memiliki potongan lubang pembatas secara eccentric sehingga mencapai bagian dasar pipa. Pada jenis eccentric orifice ini dipergunakan untuk fluida yang mengandung partikel-partikel padat. Tipe orifice ini sangat bermanfaat untuk pengukuran cairan yang telah memiliki padatan. Bila padatan tidak berkumpul pada orifice, maka sisi orifice tidak akan mengalami kerusakan atau error dalam pengukurannya dapat dikurangi. Jenis Eccentric Orifice dapat dilihat pada Gambar 3.
Eccentric Orifice memiliki potongan lubang pembatas secara eccentric sehingga mencapai bagian dasar pipa. Pada jenis eccentric orifice ini dipergunakan untuk fluida yang mengandung partikel-partikel padat. Tipe orifice ini sangat bermanfaat untuk pengukuran cairan yang telah memiliki padatan. Bila padatan tidak berkumpul pada orifice, maka sisi orifice tidak akan mengalami kerusakan atau error dalam pengukurannya dapat dikurangi. Jenis Eccentric Orifice dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Flat Orifice Jenis Eccentric Orifice
3. Jenis Segmental Orifice
Pada jenis segmental orifice ini dipergunakan untuk
mengukur laju aliran yang mengandung padatan, sama seperti jenis eccentric
orifice hanya saja kalau jenis eccentric berbentuk lingkaran yang berada di
bawah atau dekat dasar pipa, sedangkan kalau jenis segmental ini berlubang
setengah lingkaran. Plat Orifice jenis Segmental dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Flat Orifice Jenis Segmental
Lokasi Peletakan Lubang ( Tap ) Beda Tekanan
Dalam pengambilan beda tekanan, lokasi lubang-lubang
pengambilan beda tekanan dalam pengukuran besaran aliran fluida sangat
penting baik dalam lubang sebelum alat ukur maupun sesudah alat ukur. Untuk
pengukuran cairan, penumpukan sisa-sisa dari gas atau uap pada
sambungan-sambungan antara pipa dan alat pengukur harus dihindari. Hal ini
bertujuan agar pengukuran tidak meleset dan stabil. Maka lubang pengambilan
beda tekanan pada umumnya ditempatkan pada bidang horizontal dari garis tengah
pipa. Sama halnya untuk pengukuran gas, penumpukan sisa-sisa dari cairan atau
uap harus dihindari, untuk itu lubang-lubang pengambilan beda tekanan biasanya
ditempatkan pada bagian atas pipa. Tekanan awal dan akhir dari plat orifice
akan sangat berbeda oleh jarak dari plat orifice. Oleh karena itu standart dari
penentuan jarak ini tergantung dari pipa yang digunakan. Terlepas dari apakah
orifice dipergunakan untuk pengukuran cairan, gas atau uap maka lokasi
pengambilan beda tekanan untuk pengukuran dibagi dalam empat bentuk yaitu :
- Flange Taps
- Vena Contracta Taps
- Pipe Taps
- Corner Taps
1. Flange Taps
Pada flange taps dapat diketahui bahwa jarak
masing-masing lubang pengambilan beda tekanan terhadap plat orifice adalah satu
inchi taps. Pada flange taps ini lubang-lubang pengambilan beda tekanannya
terhadap flange taps itu sendiri. Flange taps pada umumnya dipergunakan untuk
pipa-pipa yang berdiameter dua inchi ke atas. Di bawah dari ukuran dua inchi,
flange taps tidak dapat dipergunakan karena membuat pengukuran meleset dan
tidak stabil. Untuk flange taps yang tapsnya terletak di flensanya dapat
berubah jika flensanya terlalu tebal dimana ditempatkan jauh dari plat orifice.
Jenis Flange taps dapat dilihat pada Gambar 5. Bagian sisi dari plat orifice
ini dipertahankan diantara flensa dan dibuat setipis mungkin dan jarak tertentu
dari orifice. Ketebalan plat orifice untuk flange taps dapat dilihat dalam
tabel berikut ini :
Tabel 1. Ketebalan Maksimuim Flat Orifice untuk
Flange Taps
Gambar 5. Flange Taps
2. Vena Contracta Taps
Pada vena contracta taps, jarak lubang-lubang
pengambilan beda tekanan ditempatkan berbeda dari sisi awal plat orifice dan
akhir plat orifice. Pada lubang-lubang up-stream orifice atau lubang awal jarak
penempatan dari lubangnya terhadap plat orifice itu sendiri adalah sama dengan
besar diameter dari pipa aliran yang digunakan. Sedangkan untuk lubang down
stream orifice atau lubang sesudah plat orifice ditempatkan pada titik dimana
tekanan tekanan terendah dari aliran ditemukan. Penggunaan vena contracta taps
pada umumnya untuk pipa ukuran enam inchi yang dapat dilihat pada Gambar 6.
Untuk pipa yang berdimater lebih dari enam inchi, umumnya dipergunakan tipe
radius taps. Radius Taps adalah jenis dari vena contracta taps. Perbedaan kedua
jenis plat orifice ini terletak pada penempatan lubang-lubang down stream atau
lubang sesudah plat orifice ini. sedangkan untuk lubang upstreamnya adalah
sama. Untuk radius taps, lubang dowm-stream ditempatkan pada jarak 1,5 dari
diameter pipa aliran yang diukur dari sisi down-stream.
Gambar 6. Vena Contracta taps
3. Pipe Taps
Pada tipe pipe taps ini, lubang-lubang pengambilan beda tekanan berbeda antara lubang up-stream orifice dengan lubang down stream. Beda lubang up-stream ditempatkan pada jarak 2,5 kali dari besar diameter pipa aliran yang digunakan yang diukur dari sisi up-stream orifice. Sedangkan pada lubang down-stream orifice ditempatkan pada jarak delapan kali dari diameter pipa aliran yang digunakan diukur dari sisi down-stream orifice, dapat dilihat pada Gambar 7. Pipa tapsnya dipergunakan bilamana vena contracta tidak dapat dipergunakan pada pipa aliran yang dipergunakan.
Pada tipe pipe taps ini, lubang-lubang pengambilan beda tekanan berbeda antara lubang up-stream orifice dengan lubang down stream. Beda lubang up-stream ditempatkan pada jarak 2,5 kali dari besar diameter pipa aliran yang digunakan yang diukur dari sisi up-stream orifice. Sedangkan pada lubang down-stream orifice ditempatkan pada jarak delapan kali dari diameter pipa aliran yang digunakan diukur dari sisi down-stream orifice, dapat dilihat pada Gambar 7. Pipa tapsnya dipergunakan bilamana vena contracta tidak dapat dipergunakan pada pipa aliran yang dipergunakan.
Gambar 7. Pipe Taps
4. Corner Taps
Corner Taps atau taps sudut hampir sama dengan flange
taps, dimana titik pengambilan beda tekanannya pada corner taps adalah pada
sudut-sudut antara plate orifice dengan dinding pipa liran, dapat dilihat pada
Gambar 8. Corner taps hanya dipergunakan untuk pipa di bawah ukuran dua inchi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar